KALIMAT PENGANDAIN/IF CLAUSE

I. Pengantar

Bentuk pengandaian dalam Bahasa Inggris selalu berupa kalimat majemuk bertingkat atau complex sentence, yaitu kalimat yang terdiri dari 2 bagian:

1. Main Clause (induk kalimat), adalah bagian dari kalimat majemuk yang sudah dapat berdiri sendiri seandainya dipisahkan dengan bagian kalimat yang lain sebab sudah mempunyai subjek dan kata kerja sendiri dan sudah mempunyai pengertian yang lengkap.

2. Sub-ordinate clause/sub-clause (anak kalimat), merupakan bagian dari kalimat majemuk yang tidak dapat berdiri sendiri seandainya dipisahkan dengan bagian yang lain sebab belum mempunyai pengertian yang lengkap. Jadi anak kalimat ini selalu tergantung (depend) pada induk kalimatnya. Itulah sebabnya anak kalimat juga disebut dependent clause.

Urain dan contoh kalimat di bawah ini akan memberikan gambaran yang jelas tentang struktur kalimat majemuk bertingkat serta penjabarannya dalam induk dan anak kalimat.

Seseorang akan mengerti apabila kepadanya kita katakan “I will take you home”, bagian kalimat ini sudah berdiri sendiri dengan pengertian yang utuh (main clause). Akan tetapi apabila kita hanya mengatakan “if you want to”, pasti dia akan kebingungan (sub-clause).

II. Bentuk

Ada 3 bentuk pengandaian dalam Bahasa Inggris

A. Type 1 (Future Possible Condition)

Type ini digunakan untuk menyatakan sesuatu yang akan terjadi atau akan dilakukan di waktu yang akan datang jika suatu syarat dipenuhi. Dibentuk dengan menggabungkan induk kalimat menggunakan simple future tense (S+will+V1) dan anak kalimat menggunakan simple present tense (S+V1).

Contoh:

1. I will help you if you want to.

2. If you don’t mind, he will come to your house.

Catatan: Jika anak kalimat berada di awal, maka gunakan tanda koma (,).

B. Type 2 (Present Unreal Condition)

Digunakan apabila kita ingin mengandaikan sesuatu yang berbeda atau bertentangan dengan kenyataan yang ada sekarang. Dibentuk dengan induk kalimat dalam past future tense (S+would+V1) dan anak kalimat dalam simple past tense (S+V2).

Contoh:

1. I would buy those expensive plants if I got much money.

2. If I were you, I would leave him.

Catatan: Pada type 2, apabila anak kalimat menggunakan be sebagai kata kerjanya, maka gunakanlah ‘were’ apapun subjeknya.

C. Type 3 (Past Unreal Condition)

Digunakan apabila kita ingin mengkhayalkan suatu kemungkinan lain yang akan telah terjadi atau akan telah dilakukan pada waktu yang lampau yang bertentangan dengan peristiwa yang sebenarnya. Dibentuk dengan cara menggabungkan induk kalimat yang menggunakan past future perfect tense (S+would+have+V3) dan anak kalimat yang menggunakan past perfect tense (S+had+V3).

Contoh:

1. She would have passed the test if she had studied harder.

2. If they hadn’t helped the boy, he would have been lost.

III. Fakta

Fakta adalah apa yang sebenarnya terjadi dari apa yang dinyatakan dalam kalimat pengandaian. Fakta biasanya ditulis dengan menggunakan bentuk kalimat yang sebaliknya. Apabila pengandain dalam bentuk kalimat/klausa positive maka faktanya ditulis dalam bentuk negative dan sebaliknya.

Kita akan membahas fakta if clause ini untuk type 2 dan 3.

A. Type 2

Untuk type 2 fakta dinyatakan dalam simple present tense (S+V1).

Contoh:

1. I would buy those expensive plants if I got much money.

Fact: I don’t buy those expensive plants because I don’t get much money.

2. If I were you, I would leave him.

Fact: I am not you so I don’t leave him.

B. Type 3

Untuk type 3 fakta dinyatakan dalam simple past tense (S+V2).

Contoh:

1. She would have passed the test if she had studied harder.

Fact: She didn’t pass the test because she didn’t study harder.

2. If they hadn’t helped the boy, he would have been lost.

Fact: They helped the boy so he wasn’t lost.

Note:

Materi pada modul ini diambil dari buku Mastery on English Grammar karangan Imam D. Jauhari.

Filed under: Uncategorized

Like this post? Subscribe to my RSS feed and get loads more!